Saya sering mendapat pertanyaan dengan nada yang mirip:
“Jumlah subjek yang saya rekrut lebih kecil dari yang seharusnya. Apa pengaruhnya terhadap penelitian? Apakah penelitian tidak valid?”
Saya tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut karena informasi yang diberikan kurang.
Supaya jawaban saya lebih universal, saya buatkan cara berpikirnya ya. Jadi, tidak usah berulang-ulang bertanya. Cukup renungkan saja contoh kasus yang saya berikan.
Supaya simpel, penilaian penelitian hanya berdasarkan jumlah subjek dan lost follow up saja.
Misalnya, suatu penelitian memerlukan 100 subjek. Ada empat peneliti yang melakukan penelitian berdasarkan proposal tersebut.
Berikut datanya.
- Peneliti A: Merekrut 100 subjek; Tidak ada yang lost follow up.
- Peneliti B: Merekrut 120 subjek; Tidak ada yang lost follow up.
- Peneliti C: Merekrut 80 subjek; Tidak ada yang lost follow up.
- Peneliti D: Merekrut 100 subjek; Lost follow up 20.
- Peneliti E: Merekrut 120 subjek; Lost follow up 20.
Coba Anda jawab beberapa pertanyaan berikut:
- Bagaimana perbandingan A dan B berdasar validitas dan presisinya?
- Bagaimana perbandingan A dan C berdasar validitas dan presisinya?
- Bagaimana perbandingan A dan D berdasar validitas dan presisinya?
- Bagaimana perbandingan A dan E berdasar validitas dan presisinya?
- Bagaimana perbandingan B dan C berdasar validitas dan presisinya?
- Bagaimana perbandingan B dan D berdasar validitas dan presisinya?
- Bagaimana perbandingan B dan E berdasar validitas dan presisinya?
- Bagaimana perbandingan C dan D berdasar validitas dan presisinya?
- Bagaimana perbandingan C dan E berdasar validitas dan presisinya?
- Bagaimana perbandingan D dan E berdasar validitas dan presisinya?
Coba jawab dulu pertanyaan-pertanyaan di atas. Jika Anda penawaran ingin tahu kunci jawabannya, silakan isi formulir berikut.
Setelah isi formulir, saya kirim ke alamat email Anda. Pastikan alamat yang diberikan valid dan sering digunakan.
Wassalam
MSD
Hubungan Besar Sampel dengan Validitas dan Presisi/Power
Powered by Kirim.Email