CATATAN STATISTIK: DASAR PENETAPAN PRESISI

​Melalui TANYA-MSD, seorang Sahabat MSD yang namanya tidak ingin ditulis, bertanya tentang PRESISI. Berikut kutipan pertanyaannya.
“Ketika menggunakan rumus besar sampel untuk penelitian deskriptif, peneliti harus menetapkan presisi (d) yang biasanya sebesar 5%. Pertanyaan saya, apakah peneliti boleh menetapkan presisi 30% dan apa saja yang menjadi dasar penetapan presisi dan kekurangan jika menetapkan presisi lebih besar dari 5%?”
Penanya bertanya tentang dasar penetapan presisi serta apa pengaruhnya terhadap penelitian.
 
Apa dasar penetapan presisi?
Dasar penetapan presisi, selain harus taat definisi, yaitu kesalahan yang masih bisa diterima, presisi juga harus logis.
 
Apa yang dimaksud logis?
Kalimat yang Saudara penanya kutip di atas berkaitan dengan penelitian deskriptif kategorik. Jadi, saya akan memberikan penjelasan dengan ilustrasi yang sama dengan penanya, yaitu untuk penelitian yang diagnosisnya deskriptif kategorik.
Presisi 5% logis bila prevalensi yang diteliti 10%.
Presisi 5% TIDAK LOGIS bila prevalensi yang diteliti 2%.
Presisi 30% logis bila prevalensi yang diteliti 50%.
Presisi 30% TIDAK LOGIS bila prevalensi yang diteliti 25%.
 
Apa pengaruhnya terhadap penelitian?
Pada prevalensi yang sama, semakin kecil presisi, semakin banyak jumlah subjek yang diteliti dan semakin reliabel penelitian tersebut.
 
Penjelasan singkat to the point ini semoga telah menjawab pertanyaan penanya tentang dasar penetapan presisi. Bila ingin memahami lebih detail, saya telah menjelaskannya di Buku Seri 13 halaman 40-44.
 
Wassalam
MSD