FAQ SEPUTAR DISEASE X

Ditulis Oleh : Tim Redaksi MSD

Ilustrasi Virus atau Patogen yang disebut Penyakit X atau Disease X (Bola.com/Pixabay)

Sumber : www.liputan.com

Apa itu Disease X?

Disease X adalah istilah yang digunakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk merujuk pada penyakit hipotetis yang bisa menyebabkan wabah atau pandemi di masa depan, tetapi belum diketahui atau diidentifikasi sebelumnya oleh ilmuwan.

Dari mana asal istilah ?

WHO memperkenalkan istilah ini pada 2018 dalam daftar penyakit prioritas yang perlu diteliti lebih lanjut sebagai bagian dari R&D Blueprint.

Istilah “X” digunakan untuk menunjukkan sifatnya yang tidak diketahui namun berpotensi menjadi ancaman kesehatan global.

Apa alasan diciptakannya istilah ini ?

WHO menyadari bahwa banyak patogen yang belum ditemukan atau dipelajari, namun bisa menyebabkan wabah secara tiba-tiba.

Misalnya, pandemi COVID-19 disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang sebelumnya tidak diketahui. Hal ini menjadi contoh nyata Disease X yang diantisipasi oleh WHO.

Bagaimana Karakteristik Disease X ?

  • Asal-usul: Kemungkinan berasal dari virus zoonosis (berasal dari hewan, seperti kelelawar, burung, atau hewan liar lainnya) atau mutasi patogen yang sudah ada.
  • Penularan Cepat: Kemungkinan dapat menyebar dengan mudah antarmanusia, mirip dengan COVID-19.
  • Dampak Global: Berpotensi menyebabkan pandemi dengan tingkat infeksi dan kematian yang tinggi.
  • Belum Ada Obat atau Vaksin: Karena belum dikenal, penanganannya bisa memakan waktu lama.

Apa Tujuan WHO dengan Konsep Disease X ?

  • Mendorong kesiapan global untuk menghadapi penyakit yang belum diketahui.
  • Mengembangkan sistem pemantauan dini, penelitian vaksin, obat, dan kebijakan kesehatan yang responsif.
  • Meningkatkan koordinasi antara ilmuwan, negara, dan lembaga kesehatan internasional.

Apa Contoh Realisasi Disease X ?

  • COVID-19 adalah contoh nyata penyakit yang awalnya tidak dikenal, kemudian berkembang menjadi pandemi global.
  • Penyakit seperti Ebola, Zika, dan HIV/AIDS juga pernah muncul sebagai ancaman baru sebelum ditemukan penanganannya.

Dengan adanya Disease X, WHO mengingatkan dunia untuk terus waspada dan memperkuat kesiapan menghadapi ancaman patogen baru yang belum diketahui, demi mencegah krisis kesehatan di masa depan. Saat ini covid 19 sudah tidak termasuk disease X lagi, karena sudah diketahui penyebab virusnya dan sudah ditemukan vaksinnya..

Apakah Disease X saat ini sudah terjadi?

Tidak, Disease X belum ada. Ini adalah konsep untuk mengantisipasi penyakit baru yang belum teridentifikasi tetapi memiliki risiko epidemi besar.

Bagaimana WHO mempersiapkan diri menghadapi Disease X?

WHO bekerja sama dengan negara-negara, ilmuwan, dan organisasi internasional untuk:

  • Mengembangkan sistem pengawasan kesehatan global.
  • Berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan vaksin, diagnostik, dan pengobatan untuk berbagai patogen prioritas.
  • Memperkuat infrastruktur kesehatan masyarakat di seluruh dunia

Mengapa Republik Demokratik Kongo sering disebut dalam konteks ini?

Republik Demokratik Kongo memiliki sejarah wabah penyakit serius seperti Ebola, yang memberikan pelajaran penting dalam penanganan penyakit menular. Tantangan geografis dan sosial di wilayah ini menjadikannya fokus utama untuk pencegahan dan respons terhadap wabah, termasuk pengembangan strategi yang dapat diterapkan dalam situasi Disease X. Dan terjadinya undiagnosed disead yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa sejak awal Oktober 2024.

Apa yang dapat dilakukan masyarakat untuk mendukung kesiapan menghadapi Disease X?

Masyarakat dapat berkontribusi dengan:

  • Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan publik.
  • Mendukung langkah-langkah pencegahan seperti vaksinasi dan kebersihan.
  • Berpartisipasi aktif dalam program kesehatan komunitas

Bagaimana gambaran penyakit misterius di Republik Demokratik Kongo?

Penyakit yang tidak terdiagnosis telah menyerang lebih dari 376 orang di distrik Panzi, provinsi Kwango, Republik Demokratik Kongo sejak akhir Oktober 2024. Penyakit ini telah menyebabkan sedikitnya 143 orang meninggal. Sebagian besar korban adalah anak-anak di bawah usia lima tahun, dengan kekurangan gizi parah menjadi faktor umum dalam kasus yang fatal. 

Apa saja gejalanya?

Penyakit ini menyebabkan gejala seperti flu, termasuk:

  • Demam tinggi (96,5% kasus)
  • Batuk (87,9%)
  • Kelelahan (60,9%)
  • Hidung tersumbat (57,8%) 

Kasus yang fatal sering kali menunjukkan kesulitan bernapas, anemia, dan tanda-tanda kekurangan gizi akut.

Apa penyebab wabah ini?

Penyebab pastinya masih belum diketahui, tetapi penyelidikan yang sedang berlangsung menunjukkan bahwa penyakit ini dapat dikaitkan dengan beberapa penyakit yang sudah ada, termasuk:

  • Malaria
  • Pneumonia akut
  • Campak
  • Influenza
  • COVID-19

Malnutrisi dan infrastruktur layanan kesehatan yang buruk memperburuk masalah ini. Uji laboratorium sedang dilakukan untuk menentukan patogen atau patogen yang terlibat.

Mengapa mengidentifikasi penyakit ini menjadi tantangan?

Kwango adalah provinsi terpencil dengan fasilitas layanan kesehatan dan diagnostik yang terbatas. Sampel sering kali perlu dikirim ke laboratorium canggih yang jauh, sehingga menunda hasil. Musim hujan memperburuk kondisi jalan, sehingga menghambat upaya untuk mengangkut pasien dan sampel.

Tindakan apa yang sedang diambil?

Pejabat kesehatan dan lembaga internasional, termasuk WHO dan CDC Afrika, adalah:

  •  Menyelidiki wabah melalui uji laboratorium dan studi lapangan.
  • Melaksanakan tindakan penanggulangan, seperti membatasi pergerakan dan mencegah pertemuan besar.
  • Meningkatkan pemeriksaan kesehatan di perbatasan di wilayah yang terkena dampak dan secara internasional.

Apakah ini Disease X yang baru?

Para ahli meyakini penyakit tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh patogen yang sudah dikenal, bukan “Disease X” yang baru. WHO berhati-hati dalam memberi label demikian, dengan fokus pada identifikasi dan penanganan wabah untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut?

Pemerintah setempat menyarankan:

  • Melaporkan setiap kasus yang diduga atau kematian yang tidak biasa.
  • Menghindari kontak dengan orang yang telah meninggal.
  • Mempraktikkan tindakan kebersihan dasar.

Buku apa yang tepat untuk referensi penelitian seputar epidemiologi ?

Sahabat bisa mulai membaca buku Metode MSD Pintu Gerbang Memahami Epidemiologi, Biostatistik, dan Metode Penelitian by M Sopiyudin Dahlan MSD

atau mengikuti workshop berikut ini The Explanation Fundamental Statistika by M Sopiyudin Dahlan MSD

Daftar Pustaka :

  • https://www.who.int/emergencies/disease-outbreak-news/item/2024-DON546
  • https://www.who.int/news/item/25-06-2020-10th-ebola-outbreak-in-the-democratic-republic-of-the-congo-declared-over-vigilance-against-flare-ups-and-support-for-survivors-must-continue
  • https://www.who.int/podcasts/series/science-in-5/episode–114—disease-x
  • https://www.washingtonpost.com/world/2024/12/06/congo-mystery-flu-disease-x-illness/