Ditulis oleh : Tim Redaksi MSD
Ari Lasso saat mengidap kanker.(Instagram/@ari_lasso)
Sumber : www.kompas.com
Apakah vonis kanker adalah akhir dari segalanya? Apakah kanker penyakit kutukan yang tidak bisa disembuhkan dan tidak memiliki harapan lagi untuk hidup normal? Apakah kanker adalah hukuman bagi orang yang banyak dosanya ? Banyak informasi yang tidak benar seputar penyakit kanker.
Kanker adalah salah satu penyakit yang paling ditakuti di dunia. Namun, kemajuan ilmu kedokteran telah memberikan harapan besar bagi pasien kanker. Penyakit kanker tidak pandang bulu. Selebritis, pejabat, orang kaya, orang miskin, tokoh agama maupun masyarakat biasa dapat terkena penyakit ini.
Banyak mitos dan stigma yang beredar di masyarakat terkait kanker. Menyebabkan kekeliruan dan keterlambatan dalam penanganan. Sebagian masyarakat lebih percaya tindakan pengobatan alternatif daripada terapi medis, disebabkan mitos-mitos yang keliru.
Artis Ari Lasso pernah divonis kanker DLBCL (Diffuse Large B-cell Lymphoma) atau kanker limfoma. Setelah menjalani enam kali kemoterapi, Ari Lasso telah dinyatakan bersih dari sel kanker. Berat badannya juga kembali normal. Ari lasso terus menjalani pengobatan hingga tahap pemulihan. Ia juga mengubah gaya hidupnya lebih sehat. Ia tidak lagi merokok, minum minuman beralkohol dan bersoda, dan makan makanan yang pedas.
Setelah menjalani tahap pemulihan, pada Juli 2022 Ari Lasso mengumumkan secara resmi bahwa pengobatannya itu sudah berakhir usai menjalani operasi pencopotan chemo port. Kisah sukses pengobatan Ari Lasso menjadi inspirasi bagi para penyintas kanker.
Apa Itu Kanker?
Kanker adalah pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali di dalam tubuh. Sel-sel ini dapat menyerang jaringan sekitar dan menyebar ke bagian tubuh lain melalui darah atau sistem limfatik. Proses terakhir ini disebut metastasis dan merupakan penyebab utama kematian akibat kanker. Neoplasma dan tumor ganas adalah sebutan umum lainnya untuk kanker.
Ada lebih dari 100 jenis kanker, masing-masing dengan karakteristik dan tingkat keparahan yang berbeda.
Kanker adalah penyebab kematian kedua secara global, yang diperkirakan menyebabkan 9,6 juta kematian, atau 1 dari 6 kematian, pada tahun 2018. Kanker paru-paru, prostat, kolorektal, lambung, dan hati adalah jenis kanker yang paling umum pada pria, sedangkan kanker payudara, kolorektal, paru-paru, serviks, dan tiroid adalah yang paling umum di kalangan wanita.
Apakah Kanker Bisa Disembuhkan?
Ada beberapa faktor yang penting untuk menjawab pertanyaan ini :
- Jenis Kanker
Beberapa jenis kanker, seperti kanker kulit non-melanoma, kanker tiroid, dan kanker testis, memiliki tingkat kesembuhan yang sangat tinggi jika didiagnosis dan diobati pada tahap awal.
Sebaliknya, kanker pankreas dan kanker paru-paru memiliki prognosis yang lebih buruk, terutama jika didiagnosis pada stadium lanjut.
- Stadium Kanker
Stadium awal kanker (stadium 0 dan 1) biasanya lebih mudah diobati karena sel kanker belum menyebar ke jaringan lain.
Stadium lanjut (stadium 3 dan 4) cenderung lebih sulit ditangani karena kanker telah menyebar (metastasis).
- Respons terhadap Pengobatan
Pengobatan seperti operasi, kemoterapi, radioterapi, dan imunoterapi memiliki tingkat keberhasilan yang berbeda-beda tergantung pada kondisi pasien dan jenis kanker. - Kondisi Pasien
Faktor seperti usia, kesehatan umum, dan keberadaan penyakit lain juga memengaruhi peluang kesembuhan.
Apa saja Gejala Kanker ?
- Rasa Sakit
Ini merupakan gejala yang paling umum. Pengidap jenis kanker tulang bisa mengalami rasa sakit di sekujur tubuh.
Begitu juga pada pengidap tumor otak, sakit kepala yang berlangsung selama berhari-hari dan tidak membaik dengan pengobatan. Rasa sakit juga bisa menjadi tanda stadium akhir. - Penurunan berat badan tanpa sebab
Hampir setengah dari pengidap penyakit ini mengalami penurunan berat badan tanpa sebab. Ini sering menjadi salah satu gejala kanker yang kerap teramati pertama kali. - Kelelahan
Jika merasa lelah sepanjang waktu dan tidak membaik setelah beristirahat, segera periksakan diri. Ini bisa menjadi salah satu gejala kanker seperti leukemia atau kanker usus besar dan perut. - Demam
Jika kamu mengalami demam tinggi atau berlangsung lebih dari 3 hari, segera periksakan diri. Beberapa jenis kanker darah, seperti limfoma, menyebabkan demam selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu. - Perubahan pada kulit
Mintalah dokter untuk memeriksa tahi lalat, benjolan, atau tanda dan bercak yang baru tumbuh di kulit. Jika menjadi lebih gelap, terlihat kuning atau merah, gatal, atau tumbuh banyak rambut, itu bisa menjadi gejala kanker hati, ovarium, ginjal, atau limfoma. - Luka yang tidak sembuh
Bintik-bintik yang berdarah dan tidak kunjung hilang merupakan gejala kanker kulit. Pada pengidap kanker mulut, luka yang tak kunjung sembuh biasanya terjadi di mulut. - Pendarahan yang tidak biasa
Penyakit berbahaya ini juga bisa menyebabkan perdarahan di tempat yang tidak seharusnya. Darah dalam feses adalah gejala kanker usus besar atau rektum. Adanya tumor di sepanjang saluran kemih juga dapat menyebabkan adanya darah dalam urin. - Anemia
Ini terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah, yang dibuat oleh sumsum tulang. Kondisi ini dapat terjadi akibat kanker, seperti leukemia, limfoma, dan multiple myeloma.
Jenis Pengobatan Kanker
- Operasi
Contohnya adalah operasi pengangkatan tumor dan jaringan sekitarnya yang mungkin terkena kanker.
- Kemoterapi
Penggunaan obat-obatan untuk membunuh sel kanker atau menghentikan pertumbuhannya.
- Radioterapi
Ini melibatkan penggunaan radiasi untuk membunuh sel kanker.
- Imunoterapi
Terapi ini menggunakan sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker.
- Terapi Target
Ini melibatkan penggunaan obat yang menargetkan perubahan spesifik dalam sel kanker.
- Terapi Hormonal
Ini digunakan untuk mengobati kanker yang tumbuh sebagai respons terhadap hormon.
Kanker sebagai Penyakit Kronis
Bagi beberapa jenis kanker, terutama yang terdiagnosis pada tahap lanjut, tujuan pengobatan bukan lagi “kesembuhan” total tetapi untuk mengendalikan penyakit. Dalam kasus ini, kanker diperlakukan seperti penyakit kronis, seperti diabetes atau hipertensi, yang memerlukan pengelolaan jangka panjang.
Mitos Seputar Kanker
- Kanker Disebabkan oleh Penggunaan Ponsel
Banyak orang percaya bahwa radiasi dari ponsel dapat menyebabkan kanker. Faktanya, belum ada bukti ilmiah yang cukup kuat untuk mendukung klaim ini. Radiasi ponsel bersifat non-ionisasi, yang berarti tidak cukup kuat untuk merusak DNA dan memicu kanker.
- Kanker Menular
Mitos ini sering menimbulkan stigma terhadap pasien kanker. Pada kenyataannya, kanker tidak menular seperti flu atau penyakit infeksi lainnya. Namun, beberapa virus seperti HPV (human papillomavirus) dapat meningkatkan risiko kanker tertentu.
- Mengonsumsi Gula Mempercepat Pertumbuhan Kanker
Meski sel kanker menggunakan glukosa sebagai sumber energi, tidak ada bukti bahwa mengonsumsi gula secara langsung mempercepat pertumbuhan kanker. Namun, pola makan tinggi gula dapat menyebabkan obesitas, yang merupakan faktor risiko kanker.
- Semua Benjolan adalah Kanker
Tidak semua benjolan adalah kanker. Banyak kondisi jinak seperti kista atau lipoma yang tidak berbahaya. Namun, pemeriksaan medis tetap penting untuk memastikan diagnosis.
Fakta Tentang Kanker
- Deteksi Dini Menyelamatkan Nyawa Deteksi dini melalui skrining seperti mamografi atau kolonoskopi dapat meningkatkan peluang kesembuhan. Semakin cepat kanker ditemukan, semakin besar kemungkinan pengobatan berhasil.
- Pola Hidup Sehat Dapat Mengurangi Risiko Mengadopsi pola hidup sehat, seperti tidak merokok, mengurangi konsumsi alkohol, makan makanan bergizi, dan berolahraga secara teratur, dapat menurunkan risiko kanker.
- Pengobatan Kanker Terus Berkembang Teknologi dan penelitian medis terus maju, memberikan harapan lebih besar bagi pasien kanker. Terapi seperti imunoterapi dan pengobatan yang dipersonalisasi kini menjadi bagian dari pendekatan modern dalam pengobatan kanker.
Upaya Pencegahan Kanker
Pencegahan adalah langkah terbaik untuk melawan kanker. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan:
- Berhenti Merokok
Merokok adalah penyebab utama berbagai jenis kanker, terutama kanker paru-paru.
- Makan Makanan Sehat
Perbanyak konsumsi buah, sayur, biji-bijian, dan hindari makanan olahan serta daging merah berlebihan.
- Lindungi Kulit dari Sinar Matahari
Gunakan tabir surya dan hindari paparan sinar UV berlebihan.
- Lakukan Vaksinasi
Vaksin HPV dan hepatitis B dapat mencegah kanker serviks dan kanker hati.
- Rutin Berolahraga
Aktivitas fisik membantu menjaga berat badan ideal dan mengurangi risiko kanker.
- Lakukan Skrining Rutin
Pemeriksaan kesehatan secara berkala dapat mendeteksi kanker pada tahap awal.
Harapan Baru Melawan Penyakit Kanker
Penggunaan teknologi AI membuka dimensi baru dalam pemahaman tentang bagaimana gen diatur dalam tubuh, yang sangat relevan dalam konteks penyakit seperti kanker. Hadiah Nobel kesehatan 2024 diberikan kepada Victor Ambros dan Gary Ruvkun, atas penemuan mereka tentang microRNA (miRNA) dan perannya dalam regulasi gen.
Hubungan penemuan tentang microRNA(miRNA) dan perannya dalam regulasi kanker bagi Pasien Kanker:
- Pemahaman Mekanisme Kanker
MicroRNA berperan penting dalam mengatur ekspresi gen. Disregulasi atau mutasi pada miRNA dapat menyebabkan ekspresi gen yang tidak normal, yang berkontribusi pada perkembangan kanker. Dengan memahami peran miRNA, ilmuwan dapat mengidentifikasi bagaimana perubahan dalam regulasi genetik berkontribusi pada pertumbuhan sel kanker. - Diagnostik Dini
Penemuan miRNA membuka jalan bagi pengembangan metode diagnostik yang lebih awal dan akurat untuk kanker. Profil miRNA dalam darah atau jaringan dapat digunakan sebagai biomarker untuk mendeteksi keberadaan kanker pada tahap awal, meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan. - Pengembangan Terapi Baru
Dengan memahami peran spesifik miRNA dalam perkembangan kanker, terapi yang menargetkan miRNA tertentu dapat dikembangkan. Misalnya, jika suatu miRNA diketahui mendorong pertumbuhan tumor, terapi dapat dirancang untuk menghambat miRNA tersebut, sehingga menghambat perkembangan kanker. - Personalisasi Pengobatan
Profil miRNA pasien dapat memberikan informasi tentang jenis dan agresivitas kanker yang mereka derita. Informasi ini memungkinkan dokter untuk merancang strategi pengobatan yang lebih personal dan efektif, sesuai dengan karakteristik molekuler tumor pasien.
Kesimpulan
Memahami fakta tentang kanker dan menghindari mitos yang menyesatkan adalah langkah penting dalam melawan penyakit ini. Dengan mengadopsi gaya hidup sehat dan melakukan pemeriksaan rutin, risiko terkena kanker dapat diminimalkan. Edukasi yang berkelanjutan diperlukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, sehingga kanker dapat dicegah dan ditangani dengan lebih baik. Teknologi AI memberi harapan baru bagi penanganan kanker, dalam hal deteksi dini, pengembangan terapi baru dan personalisasi pengobatan.
Sahabat yang tertarik melakukan penelitian kedokteran, khususnya terkait penyakit kanker bisa membaca buku ini terlebih dahulu Statistika untuk Kedokteran dan Kesehatan by M Sopiyudin Dahlan MSD.
Daftar Pustaka :
- https://www.who.int/health-topics/cancer#tab=tab_1
- https://www.halodoc.com/kesehatan/kanker?srsltid=AfmBOopapDD6gszJkCwMYxqiuA17dfwemVJSsi-xX_zSw0cCm2I2-Gt8
- https://palembang.tribunnews.com/2019/05/24/ustaz-arifin-ilham-meninggal-terkena-kanker-nasofaring-perhatikan-hal-berikut-agar-terhindar-kanker
- https://www.kompas.id/baca/humaniora/2024/10/08/mengapa-temuan-rna-mikro-jadi-harapan-penanganan-kanker
- https://epaper.mediaindonesia.com/detail/terbuka-jalan-mendiagnosis-kanker-lebih-dini
- https://www.kompas.com/hype/read/2022/07/24/094155366/perjalanan-ari-lasso-hadapi-kanker-hingga-pengobatan-berakhir?page=all