Memahami Komponen Latar Belakang Penelitian

Ditulis oleh : Tim Redaksi MSD

Pernahkah sahabat mendengar mengenai istilah “Make a good first impression” yang berarti kita harus menunjukkan kesan pertama yang baik. Kesan pertama yang baik dapat membuat orang menyukai kita. Begitu juga dengan latar belakang penelitian, latar belakang pada penelitian dapat dianalogikan sebagai sampul pada sebuah buku. Latar belakang ialah hal yang paling pertama dibaca oleh pembaca pada suatu penelitian, jika latar belakang tidak menarik dapat menyebabkan pembaca tidak ingin membaca lebih lanjut dari penelitian tersebut. Bagaimana membuat latar belakang penelitian menarik? Tentunya kita harus mengetahui komponen-kompnen dari latar belakang penelitian terlebih dahulu sahabat.

Komponen latar belakang penelitian pertama : Besar Masalah dan Dampak

Setiap latar belakang proposal penelitian akan dimulai dengan argumentasi peneliti untuk menyampaikan bahwa masalah yang ditelitinya benar-benar merupakan masalah yang besar dan memberikan dampak yang besar. Oleh karena besarnya masalah bersifat relatif, besarnya masalah yang diteliti sangat bergantung pada kemampuan peneliti untuk membuktikan bahwa masalah serta dampak yang diteliti adalah besar. Terdapat beberapa metode untuk menunjukkan bahwa masalah besar, yaitu : Bandingkan masalah tersebut dengan tempat lain, bandingkan masalah tersebut dengan waktu sebelumnya, bandingkan masalah tersebut dengan target yang diharapkan, dan Masalah tersebut memberikan dampak yang besar.

Komponen latar belakang penelitian kedua : Area Spesifik

Area spesifik dilahirkan dari komponen latar belakang penelitian pertama, yaitu besar masalah dan dampak. Area spesifik dalam bidang kedokteran dan kesehatan paling tidak bisa dibagi ke dalam area penentuan besar masalah., diagnosis, faktor risiko, faktor penyebab/etiologis, pengobatan, prognosis, dan patofisiologi. Pada area spesifik inilah dimana kita mengenalkan penelitian jenis apa yang kita lakukan. Area spesifik dapat dinyatakan secara eksplisit maupun implisit. Secara eksplisit, peneliti dapat menuliskan ketertarikannya untuk meneliti area tertentu.

Komponen latar belakang penelitian ketiga : Elaborasi

Pada komponen latar belakang ini, kita harus menuliskan berbagai penelitian yang sudah dilakukan dalam bidang yang akan diteliti. Tuiuan dari bagian ini adalah memberikan gambaran apa saia yang sudah diteliti agar kita dapat mengidentifikasi apa yang masih belum diketahui. Apabila kita memilih area spesifik diagnosis, elaborasilah penelitian yang teiah dilakukan yang berkaitan dengan diagnosis. Kita tidak perlu mengelaborasi area lainnya. Apabila kita memilih area spesifik terapeutik, elaborasilah penelitian yang telah dilakukan yang berkaitan dengan terapeutik.

Komponen latar belakang penelitian keempat : Kesenjangan

Komponen kesenjangan merupakan komponen latar belakang penelitian yang terakhir. Dari komponen kesenjangan inilah kita dapat menyimpulkan masalah penelitian apa yang akan dilakukan dan komponen elaborasi. Pada komponen kesenjangan ini juga dapat mengandung sesuatu yang baru, yaitu salah satu aspek populasi, desain penelitian, keluaran dan lain-lain sehingga latar belakang penelitian kita menjadi menarik. Jika sahabat ingin lebih memahami mengenai komponen dari latar belakang penelitian, sahabat bisa membaca buku Langkah-langkah Membuat Proposal Penelitian Bidang Kedokteran dan Kesehatan karya dr. M. Sopiyudin Dahlan, M.Epid. Pada buku tersebut terdapat penjelasan mengenai komponen latar belakang penelitian yang lebih sistematis dan disertai contoh, sehingga lebih mudah dipahami.

Setelah membaca artikel di atas, semoga Sahabat mendapat pencerahan tentang komponen latar belakang penelitian, sehingga sahabat bisa membuat latar belakang yang menarik. Bila masih bingung dan merasa perlu berkonsultasi, jangan ragu hubungi Epidemiologi Indonesia untuk mendapatkan layanan konsultasi terbaik.