Pendekatan klasik penelitian diagnostik disajikan dalam tabel 2×2. Dengan tabel tersebut, kita memperoleh sensitivitas, spesifisitas, nilai duga positif, nilai juga negatif, rasio kemungkinan positif, dan rasio kemungkinan negatif.
Masalahnya, hasil pengukuran suatu indeks tidak selalu dua kategori. Bisa saja kategorinya lebih dari dua. Nilai diagnostik apa yang dapat kita peroleh?
Nilai diagnostik yang dapat kita peroleh adalah rasio kemnungkinan (RK). Nilai ini sangat berguna untuk mengkonversi pretest probability menjadi post test probability. Caranya adalah dengan mengubah pretest probability menjadi pretest odds, pretest odds menjadi post test odds, dan akhirnya post test odds menjadi post test probability.
Misalnya, seorang pasien diperkirakan menderita sakit sebesar 50% (pretest probability). Kemudian, pemeriksaan suatu indeks memberikan hasil positif. Indeks tersebut mempunyai RK+ sebesar 10.Dengan demikian:
Pre test odds = 0,5/(1-0,5)=0,5
Post test odds = 0,5 x 10 = 5
Post test probability = 5/(1+5)=5/6=83,3%
Untuk lebih detailnya, silakan baca buku seri 15 “Dahlan, MS. Penelitian Diagnostik: Topik Lanjut”, Epidemiologi Indonesia, Jakarta, 2014.