CATATAN STATISTIK: TEORI SEBAB-AKIBAT KOMPONEN CUKUP DARI ROTHMAN

Pada artikel ini, saya menyampaikan beberapa konsep utama dari Teori Sebab-Akibat Komponen Cukup (Sufficient component causality). Teori ini pertama kali disampaikan oleh Kenneth Rothman pada tahun 1976. Kenneth J Rothman adalah pakar epidemiologi modern yang menulis buku “Modern Epidemiology”. Teori ini adalah ‘lawan’ dari teori yang lebih populer, yaitu Teori Kausalitas dari Sir Bradford Hills (1965).

Saya mengulas lebih detail kedua teori ini pada buku saya yang berjudul “Epidemiologi: Seni Melacak Sebab-Akibat’, yang diterbitkan tahun 2014 oleh Epidemiologi Indonesia. Sementara, kaitan kedua teori ini dengan sebab-akibat dari sudut pandang filsafat, saya tulis di tesis filsafat yang membahas ‘Sebab-Akibat Menurut Epidemiologi dalam Terang Filsafat Transendental Roy Bhaskar’ (Tesis Filsafat, Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, 2016).
 
Berikut ini terdapat enam konsep, di mana konsep pertama sampai dengan empat berbicara mengenai sebab-akibat sementara konsep ke lima dan ke enam berbicara mengenai bagaimana mencegah supaya tidak terjadi akibat.
 
Konsep 1
Suatu masalah (mungkin) terjadi melalui beberapa mekanisme.
 
Konsep 2
Dalam satu mekanisme, terdapat beberapa komponen.
 
Konsep 3
Suatu mekanisme dapat terjadi jika komponennya sudah lengkap.
 
Konsep 4
Komponen yang selalu diperlukan pada setiap mekanisme disebut komponen niscaya.
 
Konsep 5:
Jika kita ingin mencegah suatu mekanisme, maka kita harus menghilangkan minimal salah satu komponen pada mekanisme tersebut.
 
Konsep 6:
Jika kita ingin mencegah semua mekanimse, maka kita harus menghilangkan komponen niscaya. 
 
Supaya lebih terang benderang, perhatikan skema berikut.
 
Mekanisme 1: A + B + C + D + E= Y
Mekanisme 2: A + B + F + G = Y
Mekanisme 3: A + C + G + H = Y
Mekanisme 4: A + D + G + I + J + K = Y
 
Skema di atas menjelaskan konsep pertama sampai dengan konsep ke empat. Masalah Y terjadi melalui empat mekanisme (konsep pertama). Dalam satu mekanimse, terdapat beberapa komponen. Misalnya, mekanisme pertama terdiri dari empat komponen (konsep dua). Kejadian Y melalui mekanimse pertama dapat terjadi jika komponennya (A, B, C, D, dan E) sudah lengkap (konsep ketiga). Komponen A adalah komponen yang selalu terlibat dalam setiap mekanisme. Dengan demikian, komponen A adalah komponen niscaya (konsep empat).
 
Sampai di sini, mungkin ada pertanyaan:

  1. Bagaimana cara mencegah agar akibat tidak terjadi?
  2. Apakah mungkin suatu akibat benar-benar dapat kita cegah?
  3. Bagaimana aplikasi teori in pada permasalahan yang real?


Saya sangat berterima kasih jika ada di antara sahabat yang tertarik untuk membaca artikel selanjutnya. Saya lebih senang lagi bila ada yang tertarik untuk bersama-sama berdiskusi tentang Sebab-Akibat, baik secara teori maupun aplikasi.

Bagi yang berminat untuk membaca artikel selanjutnya, silakan isi formulir di bawah ini.

Salam
M. Sopiyudin Dahlan
Founder Metode MSD
Peminat Sebab-Akibat

Teori 'Komponen-Cukup' dari Rothman

Untuk membaca artikel selanjutnya, masukkan email Anda (direkomendasikan gmail).

Powered by Kirim.Email