Prestasi di bidang ilmiah diukur dari berapa banyak publikasi, baik nasional maupun internasional. Inilah yang dikomentari oleh reviewer yang mereview CV saya. Kesimpulannya, “Your CV does not reflect your ability to write a competitive PhD research protocol”.
Saya terima komentarnya sebagai bahan introspeksi dan pelajaran bagi kita. Jika kita menilai bahwa kita memberikan kontribusi bermakna untuk suatu penelitian, maka perjuangkanlah hak untuk menjadi author saat publikasi. Saya telah terlibat dalam membimbing (betul-betul membimbing, bukan sekedar konsultasi dalam relasi klien-konsultan) ratusan penelitian, namun tak ada satu pun yang mencantumkan saya sebagai author saat penelitian dipublikasikan. Saya dulu cuek saja dengan hal ini. Namun, ketika menyadari bahwa “CV” itu penting, saya menyesali kecuekan yang sudah berlangsung tahunan itu.
​Pelajarannya, bagi siapapun, belajarlah respect kepada orang-orang yang telah berkontribusi dalam penelitian. Di sisi lain, juga penting untuk berdiri di atas kaki sendiri, supaya tidak tergantung pada respect yang lain.