Ditulis Oleh : Tim Redaksi MSD
Hai sahabat peneliti, pernahkah sahabat mendengar nama Robert Koch? Robert Koch adalah seorang dokter dan ilmuwan mikrobiologi yang berhasil mengidentifikasi agen penyebab dari tuberkulosis, kolera dan antraks. Karena terobosan penelitiannya pada tuberkulosis, Robert Koch berhasil meraih penghargaan Nobel pada bidang fisiologi atau kedokteran pada tahun 1905. Selain mengidentifikasi agen penyebab tuberkulosis, Robert Koch juga mencetuskan Postulat Koch, yaitu serangkaian empat prinsip umum yang menghubungkan mikroorganisme spesifik untuk penyakit tertentu. Bagaimanakah sejarah dari kehidupan Robert Koch? dan bagaimana kisahnya dalam menemukan Postulat Koch?
Kehidupan Awal Pencetus Postulat Koch
Robert Koch lahir pada 11 Desember 1843, di Clausthal, Upper Harz Mountains, Jerman. Koch merupakan putra dari seorang insinyur pertambangan bernama Hermann Koch. Sejak kecil ia sudah menunjukkan intelektual akademiknya dengan mengumumkan pada orang tuanya bahwa ia telah belajar membaca sendiri dari koran pada umur lima tahun. Sebelum masuk sekolah pada tahun 1848, ia pun telah belajar sendiri cara membaca dan menulis dari berbagai buku di perpustakaan ayahnya. Setelah lulus dari sekolah tinggi pada 1862, dengan nilai unggul di bidang ilmu pengetahuan alam dan matematika, Koch lalu mendaftar di Universitas Gottingen untuk belajar kedokteran. Di sinilah ia mendapat pendidikan dari para profesor yang sangat mempengaruhinya terhadap kecakapan di bidang ilmiah, salah satunya Jacob Henle, seorang ahli anatomi terkemuka dan pendukung teori penyakit yang memberikan pemahaman lebih mengenai bakteri pada Koch. Koch juga terinspirasi oleh salah satu tulisan Henle, yang diterbitkan pada tahun 1840, menyatakan bahwa penyakit menular disebabkan oleh organisme parasit hidup. Dari inspirasi tersebutlah merupakan awal cikal bakal pencetusan Postulat Koch
Identifikasi Agen Penyebab Penyakit dan Mencetuskan Postulat Koch
Setelah mendapatkan gelar medisnya pada tahun 1866, Koch kemudian bekerja sebagai asisten rumah sakit dan sempat menjadi petugas layanan medis dalam perang Perancis-Prusia pada tahun 1870. Dua tahun berjalan, ia mulai melakukan penelitian terkait bakteri anthrax di distrik Wollstein, Jerman. Di laboratorium sekaligus rumahnya itu, Koch mulai melakukan penelitian terhadap bakteri anthrax yang sebelumnya telah ditemukan oleh Davaine dan Bayer pada 1849, dan diidentifikasi oleh Pollender pada 1855. Lewat serangkaian penelitian dengan menggunakan tikus, Koch akhirnya mampu memperkuat penelitian ilmuwan sebelumnya, bahwa penyakit itu dapat menular melalui darah hewan yang sebelumnya menderita anthrax. Dari hasil penelitian tersebut Koch kemudian menuliskannya dalam jurnal dan berhasil membuat terkesan profesor Ferdinand Cohn dan Cohnheim hingga ia dipekerjakan di Kantor Kesehatan Kekaisaran (Imperial Health Office) pada tahun 1880, di Berlin. Tahun 1882, Koch kembali menerbitkan karyanya tentang anthrax yang telah ia kembangkan dan mulai melakukan penelitian lebih lanjut mengenai tuberkulosis, yang merupakan awal pencetusan Postulat Koch. Di tengah penelitiannya, Koch dikirim ke Mesir sebagai Pemimpin Komisi Kolera Jerman, untuk menyelidiki wabah kolera di negara itu. Di negeri Piramida inilah Koch menemukan bakteri vibrio yang menyebabkan kolera setelah sebelumnya juga melakukan penelitian di India.
Gambar 1. Robert Koch
Setelah menemukan bakteri vibrio, Koch kembali ke Jerman dan melanjutkan penelitiannya terhadap penyakit tuberkulosis atau TBC di mana ia pada waktu itu tidak meyakini bahwa penyakit tersebut sebagaimana anggapan banyak orang adalah penyakit bawaan, melainkan tuberkulosis disebabkan oleh bakteri tertentu yang menular. Dia pun melakukan serangkaian penelitian hingga tahun 1882, berhasil menerbitkan penemuannya tentang TBC lewat pencetusan empat Postulat Koch dan mengidentifikasi penyebab penyakit yang menyerang paru-paru itu ialah bakteri berbentuk basil yang bernama Mycobacterium tuberculosis. Empat Postulat Koch tersebut adalah: agent harus ada pada setiap kasus penyakit (necessary factor), agent tidak boleh terjadi pada penyakit lain sebagai kebetulan atau parasit nonpatogenik (satu agent satu penyakit), agent dapat diisolasi dan jika dikenakan pada subjek yang sehat (host) akan menyebabkan penyakit yang bersangkutan, serta agent harus dapat diisolir dari binatang percobaan (host).
Setelah Membaca Sejarah Pencetus Postulat Koch, Tertarikkah Sahabat Dengan Teori Kausalitas Penyakit Lainnya?
Nah bagaimana sahabat sudah tahu kan mengenai sejarah Robert Koch dan kisahnya dalam mengidentifikasi bakteri penyebab TBC dan mencetuskan Postulat Koch, sangat menarik bukan? Postulat Koch merupakan salah satu teori penyebab penyakit yang berkembang pada masa itu, teori ini banyak diterapkan oleh ilmuan dalam mengidentifikasi agent penyebab penyakit. Postulat Koch telah digantikan oleh teori kausalitas penyakit yang lebih modern, seperti teori Kausalitas Hill dan teori kausalitas komponen cukup oleh Rothman. Jika sahabat tertarik membaca lebih lanjut mengenai teori kausalitas penyakit, sahabat bisa membacanya di buku “Epidemiologi: Seni Melacak Sebab-Akibat” karya dr. M. Sopiyudin Dahlan, M. Epid.
Source : https://www.nobelprize.org/prizes/medicine/1905/koch/biographical/