Ditulis Oleh : Tim Redaksi MSD
Hai Sahabat, pernahkah sahabat mendengar kata eugenika? Eugenika merupakan pengkajian tentang kemungkinan memperbaiki mutu manusia dengan cara mengubah susunan genetiknya, yaitu dengan menganjurkan perkawinan antara mereka yang mempunyai gen-gen yang dikehendaki, dan tidak menganjurkan perkawinan antara mereka yang mempunyai gen-gen yang tidak dikehendaki (Arti kata eugenika – Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online, no date). Tokoh terkenal dalam eugenika yaitu Sir Francis Galton (Bapak Eugenika) adalah seorang ilmuwan yang terkenal mengenai teori eugenika. Galton merupakan sepupu dari Charles Darwin dan seorang ahli statistik Inggris. Bagaimana kisah bapak eugenika ini? Silakan baca tulisan berikut.
Kehidupan Awal Bapak Eugenika: Sir Francis Galton
Sir Francis Galton lahir di Inggris pada 16 Februari 1822 dan meninggal di Grayshott House, Haslemere, Surrey tanggal 17 Januari tahun 1911. Keluarga Galton merupakan keluarga yang terpandang yang intelektualitas. Ibu Galton (Frances Anne Violetta Darwin) adalah putri dokter Erasmus Darwin, penulis Zoonomia yang berisi teori-teori tentang evolusi. Ayah Galton (Samuel Tertius Galton) adalah seorang bankir yang kaya dan ahli senjata. Galton merupakan anak bungsu dari 7 bersaudara. Charles Darwin merupakan sepupu dari Galton (Francis Galton (1822 – 1911) – Biography – MacTutor History of Mathematics, no date a).
Semasa kecil Galton mengikuti sekolah dasar di Birmingham sebelum belajar di King Edward’s School in Birmingham pada tahun 1836. Orang tua Galton menginginkan Galton mempelajari ilmu kedokteran. Guna mengikuti keinginan orang tuanya, Galton menjadi siswa magang di praktik-praktik medis di Birmingham selama satu tahun. Kemudian Galton menempuh pendidikan kedokteran di King’s College selama setahun. Charles Darwin pada saat itu meyakinkan Galton untuk mempelajari matematika di Trinity College, Cambridge. Tahun 1840, Galton memilih untuk berkelana menjelajah Giessen, Wina, Constanza, Konstantinopel, Smirna, dan Athena. Kemudian pada musim gugur di tahun yang sama, Galton kembali ke Trinity College, Cambridge melanjutkan studi kedokterannya dan studi matematikanya. Sayangnya di tahun ketiga, Galton tidak dapat menyelesaikan studinya (Francis Galton (1822 – 1911) – Biography – MacTutor History of Mathematics, no date a).
Sepeninggal ayah Galton (Samuel Tertius Galton) di tahun 1844, Galton mendapatkan warisan. Kemudian Galton memutuskan untuk menjelajah Sungai Nil dan beberapa daerah di Afrika di tahun 1845-1846 (Francis Galton | Biography, Travels, & Eugenics | Britannica, no date). Tahun 1850, Galton bergabung dengan Royal Geographical Society dan kemudian menerima mandat untuk melakukan ekspedisi. Hasil ekspedisi ini adalah catatan dan pengetahuan mengenai bagaimana pemanfaatan hewan ternak sebagai sumber makanan dan transportasi, pengamatan etnologis mengenai evolusi dan pewarisan sifat (Francis Galton: Explorer and Geographer, no date)
Gambar 1: Sir Francis Galton
Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Sir_Francis_Galton
Galton, Statistik dan Eugenika
Tahun 1853, Galton mulai menulis. Ketika Darwin menerbitkan The Origin of Species, Galton menarik perhatian Galton dalam bidang evolusioner. Karena dalam buku ini, Darwin telah menjelaskan teori evolusi dan seleksi alam. The Origin of Species memberikan konsep dasar bagi Galton untuk meningkatkan ras manusia (ilmu eugenika). Seperti yang diketahui bahwa ilmu eugenika adalah ilmu maupun cara untuk meningkatkan kualitas turunannya. Galton yakin bahwa sifat sosial, mental, bakat dan kecerdasan itu diwariskan. Galton melakukan penelitian ekstensif guna melihat kepribadian, etos kerja, beserta sifat-sifat lainnya adalah turun-temurun dan dapat dilacak melalui garis keturunan keluarga. Pada tahun 1869, Galton menerbitkan tulisannya yang berjudul “Hereditary Genius”.
Galton menciptakan kata “eugenika” pada tahun 1883 dalam catatan kaki salah satu publikasinya. Eugenika secara harfiah berarti ‘terlahir dengan baik’, tetapi pada akhirnya diberikan berbagai definisi yang berkaitan dengan tindakan dan gagasan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas yang dapat diwariskan dari ras manusia. Pada awal abad kedua puluh, kata ‘eugenika’ digunakan di ranah publik dan akademik.
Hubungan statistik dan eugenika yang dilakukan oleh Galton didapatkan dari berbagai penelitian yang beliau lakukan. Galton adalah pendiri pendekatan statistik untuk hereditas, sekarang biasa disebut “pendekatan biometrik”, yang sangat diperluas dan dikembangkan oleh Karl Pearson dan murid-muridnya di University College, London, yang dimulai dari teori pangenesis Darwin.
Darwin telah mengusulkan bahwa mekanisme pewarisan adalah “pangenesis”, di mana “gen” dalam cairan tubuh bercampur selama ‘berhubungan’. Galton mengusulkan untuk menguji ini dengan melakukan serangkaian eksperimen pada kelinci, untuk melihat apakah transfusi darah akan mengubah karakteristik yang dapat diwariskan. Darwin sangat antusias, dan berkorespondensi secara ekstensif dengan Galton tentang eksperimen tersebut. Galton kecewa mengetahui bahwa transfusi tidak dapat mewariskan sifat. Galton bereksperimen dengan pemeliharaan kacang manis, Pada sekitar tahun 1875, Galton bereksperimen dengan biji kacang manis. Beliau menggunakan 100 benih dari masing-masing tujuh diameter yang berbeda dan membuat plot dua arah dari diameter benih asli terhadap diameter benih generasi berikutnya. Beliau memperhatikan bahwa diameter median keturunan dari benih besar lebih kecil dari orang tua mereka sedangkan diameter median keturunan dari benih kecil lebih besar dari induk mereka. Galton menyadari bahwa kacang hasil turunan cenderung kembali ke ukuran rata-rata induknya. Pada awalnya ia menyebut fenomena tersebut ‘reversion‘, namun kemudian berubah nama menjadi ‘regression‘ (Francis Galton: Hereditarian, no date). Karya ini dan penelitian selanjutnya tentang pewarisan tinggi badan mengarah pada rumusan regresi dan korelasi Galton, dan Hukum Keturunan Leluhur Galton. Pendekatan statistik Galton menggelitik ahli matematika Karl Pearson, yang mendirikan sekolah biometrik bersama Galton dan ahli biologi Weldon. Beberapa tahun kemudian, dia merumuskan koefisien korelasi statistik dengan membuat grafik ulang datanya yang distribusi normal bivariat sampai beliau menyadari bahwa rumus untuk kurva elips dengan melihat angka-angka yang membentuk perbandingan (Francis Galton: Hereditarian, no date).
Gambar 2: Catatan Galton terhadap Penelitian Kacang
Sumber: https://galton.org/statiscian.html
Pada tahun 1884-1885 diadakan The International Health Exhibition dan bersamaan dengan ini Galton mendirikan laboratorium untuk mengukur statistik manusia. Beliau mengumpulkan data seperti tinggi dan berat badan dari beberapa orang. Laboratorium ini terus eksis walaupun pameran ditutup dan merupakan cikal bakal Laboratorium Biometrik yang dijalankan oleh Karl Pearson di University College, London. Beliau membuat plot dua arah dari tinggi orang tua dan tinggi anak-anak mereka yang sudah dewasa. Galton mampu menggambar plot sedemikian rupa sehingga koefisien regresi menjadi kemiringan garis regresi. Inilah yang menjadi cikal bakal regresi. Pada tahun 1888 dia juga memeriksa ukuran dua organ yang berbeda dari orang yang sama dan menerapkan metode yang telah beliau kembangkan untuk mempelajari tingkat asosiasi ukuran. Galton mendefinisikan indeks korelasi sebagai ukuran sejauh mana keduanya terkait (Francis Galton (1822 – 1911) – Biography – MacTutor History of Mathematics, no date b).
Di antara data yang dikumpulkan Galton di laboratoriumnya adalah jejak jari. Dia mampu menunjukkan bahwa pola sidik jari tetap konstan seiring bertambahnya usia, dan menemukan karakteristik sidik jari yang dapat digunakan sebagai pengidentifikasi unik orang tersebut berdasarkan pengelompokan pola ke dalam lengkungan, lingkaran, dan lingkaran (Francis Galton (1822 – 1911) – Biography – MacTutor History of Mathematics, no date b).
Setelah Mengetahui tentang Bapak Eugenika, Tertarikkah Sahabat Mengetahui Mengenai Regresi?
Melalui percobaan biji kacang manis, Galton tidak sengaja mengetahui konsep regresi yang awalnya beliau kira adalah reversi. Jika sahabat tertarik mengetahui lebih lanjut mengenai regresi, sahabat bisa membacanya di Buku Seri 10 Regresi Linier karya dr. M. Sopiyudin Dahlan, M. Epid
Daftar Pustaka
Arti kata eugenika – Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online (no date). Available at: https://kbbi.web.id/eugenika (Accessed: 19 February 2022).
Francis Galton: Explorer and Geographer (no date). Available at: https://galton.org/explorer-geographer.html (Accessed: 21 February 2022).
Francis Galton: Hereditarian (no date). Available at: https://galton.org/hereditarian.html (Accessed: 20 February 2022).
Francis Galton (1822 – 1911) – Biography – MacTutor History of Mathematics (no date a). Available at: https://mathshistory.st-andrews.ac.uk/Biographies/Galton/ (Accessed: 20 February 2022).
Francis Galton (1822 – 1911) – Biography – MacTutor History of Mathematics (no date b). Available at: https://mathshistory.st-andrews.ac.uk/Biographies/Galton/ (Accessed: 21 February 2022).
Francis Galton | Biography, Travels, & Eugenics | Britannica (no date). Available at: https://www.britannica.com/biography/Francis-Galton (Accessed: 20 February 2022).
Sir Francis Galton. 2022. Avaliable at: https://en.wikipedia.org/wiki/Sir_Francis_Galton. (Accessed 21 Februari 2022).