Tips Memulai Menulis Telaah Sistematis & Meta-Analisis

Ditulis Oleh : Tim Redaksi MSD

Pengambilan keputusan dalam layanan kesehatan, baik untuk pasien secara individual maupun untuk kebijakan kesehatan publik, idealnya dilakukan berdasarkan bukti penelitian yang ada. Mengingat banyaknya literatur medis dan terbatasnya waktu yang dimiliki seorang klinisi, telaah sistematis (systematic review) dan meta-analisis memainkan peranan penting dalam praktik kedokteran berbasis bukti (evidence-based medicine) ini.

Telaah sistematis dan meta-analisis diperlukan klinisi untuk tetap mengikuti perkembangan bidangnya dan sering digunakan sebagai titik awal untuk mengembangkan pedoman praktik klinis. Lembaga pemberi hibah mungkin memerlukan telaah sistematis untuk memastikan terdapat pembenaran untuk penelitian lebih lanjut dan beberapa jurnal kesehatan telah bergerak ke arah ini.

Telaah sistematis adalah ringkasan literatur medis yang menggunakan metode eksplisit dan dapat direproduksi untuk mencari secara sistematis, menilai secara kritis, dan mensintesis masalah tertentu. Telaah sistematis mensintesis hasil dari beberapa penelitian primer yang terkait satu sama lain dengan menggunakan strategi yang mengurangi bias dan kesalahan acak / random errors. Meta-analisis adalah telaah sistematis yang disertai analisis statistik untuk menghitung kesimpulan beberapa hasil penelitian primer untuk tujuan mengintegrasikan temuan tersebut.

Apakah Sahabat tertarik untuk membuat sebuah publikasi dalam bentuk telaah sistematis dan meta-analisis? Sudah terbayangkah tema yang akan Sahabat telaah?

Berikut tips untuk memulai menulis telaah sistematis dan meta-analisis.

Tips 1 memulai menulis telaah sistematis & meta-analisis: Banyak membaca jurnal

Idealnya, ide menulis telaah sistematis dan meta-analisis muncul dari membaca beberapa hasil penelitian dengan tema yang sama. Setelah membaca, tentunya kita akan mendapatkan sebuah pemahaman baru dari hasil penelitian yang bervariasi tersebut. Selanjutnya, tentu akan muncul keinginan untuk mengetahui apa yang tidak kita pahami, dalam hal ini bagaimana menyimpulkan temuan penelitian-penelitian tersebut. Kabar baiknya, akses jurnal publikasi internasional saat ini menjadi lebih mudah dengan menjadi anggota perpustakaan nasional, seperti yang dijelaskan dalam artikel Akses Jurnal Internasional.

Tips 2 memulai menulis telaah sistematis & meta-analisis: Belajar kritisi dan telaah jurnal

Langkah penting dalam menulis telaah sistematis dan meta-analisis berikutnya adalah kritisi jurnal. Telaah jurnal dimulai dari membaca jurnal secara aktif sambil memperhatikan detail setiap bagian jurnal, mencakup pendahuluan, metodologi, hasil, diskusi, dan kesimpulan penelitian. Penjelasan tentang apa saja yang harus dinilai dalam telaah jurnal dapat disimak dalam video Telaah Jurnal. Untuk lebih lengkapnya, buku Membaca dan Menelaah Jurnal Uji Klinis mengupas bagaimana cara membaca dan menelaah jurnal uji klinis.

Tips 3 memulai menulis telaah sistematis & meta-analisis: Mempelajari pedoman pelaporan telaah sistematis dan meta-analisis

Telaah sistematis dan meta-analisis berbeda dengan tinjauan literatur dalam hal adanya protokol yang jelas yang mendefinisikan desain, tujuan, dan luaran penelitian. Pedoman pelaporan telaah sistematis dan meta-analisis tercantum dalam PRISMA (Preferred Reporting Items for Systemtic Reviews and Meta-Analyses). Pedoman ini terdiri dari daftar periksa berisi 27 item dan diagram alur tetang bagaimana mengidentifikasi penelitian, melakukan skrining, menilai eligibilitas, dan menentukan inklusi penelitian.

 

Identifikasi penelitian dilakukan melalui pencarian literatur di database jurnal kedokteran. Strategi pencarian artikel di Pubmed dapat disimak dalam penjelasan lain. Selain itu, terdapat artikel tujuh prinsip meta-analisis dan buku Pengantar Meta-analisis yang tentunya dapat membantu Sahabat dalam menulis telaah sistematis dan meta-analisis.

Setelah menyimak penjelasan di atas, semoga Sahabat terinsipirasi dan mendapat pencerahan tentang telaah sistematis dan meta-analisis. Bila tertarik menulis dan merasa perlu berkonsultasi, jangan ragu hubungi Epidemiologi Indonesia untuk mendapatkan  layanan konsultasi terbaik.