Ditulis Oleh : Tim Redaksi MSD
Selama 3 tahun belakangan ini topik kesehatan mental sering dibahas oleh beberapa media sosial. Gangguan kesehatan mental memberikan dampak yang signifikan terhadap tubuh dan lingkungan sosial, begitupun sebaliknya (lingkungan dan kesehatan tubuh juga bisa mempengaruhi kesehatan mental). Episode tajuk kali ini membahas salah satu tokoh kesehatan muslim khususnya dalam bidang kesehatan mental, yaitu Abu Zaid al-Balkhi. Seperti apa perjalanan hidup beliau? Mari simak artikel berikut!
Kehidupan Awal Tokoh Kesehatan Muslim II: Abu Zaid al-Balkhi
Abu Zaid al-Balkhi lahir di Shamisitiyan, di provinsi Balkh, Persia (sekarang menjadi Afganistan) tahun 849 M. Tidak banyak sumber yang menceritakan mengenai masa kecil Al-Balkhi. Seorang penulis biografi, Yaqut al-Hamawi menyebutkan perawakan Al-Balkhi yang digambarkan oleh salah satu murid Al-Balkhi (Abu Muhammad al-Hassan ibn al-Waziri) dengan penggambaran pria kurus dengan tinggi sedang, kulit coklat tua dan mata menonjol, dengan wajah bertanda cacar. Al-Balkhi adalah sosok yang pendiam, pemalu dan tertutup tetapi jenius (Admin mehbooba.co.uk 2021).
Al-Balkhi hidup selama delapan tahun di Irak, dengan tekun mempelajari banyak mata pelajaran yang berbeda. Di antara guru-gurunya, satu-satunya yang disebutkan adalah filosof terkenal Ab Yūsof al-Kend. Seiring dengan mempelajari filsafat, Al-Balkhi juga mempelajari ilmu kedokteran dan fisika. Beliau juga mendalami ilmu kalam dan Al-Qur’an (W. M. Watt 2014).
Abu Zaid al-Balkhi dikenal sebagai seorang psikolog kognitif pertama di dunia yang dikenal. Beliau mempelajari perawatan kognitif untuk gangguan kecemasan dan suasana hati. Al-Balkhi dikenal sebagai seorang polymath dan penulis (lebih dari 60 tulisan yang dibuat dengan cermat meneliti disiplin ilmu yang beragam dalam cakupan seperti geografi, kedokteran, teologi, politik, filsafat, puisi, sastra, tata bahasa Arab, astrologi, astronomi, matematika, biografi, etika, sosiologi dan lain-lain). Sayangnya, tulisan asli tersebut tidak semua dapat diketahui dan dilacak dengan baik (Admin mehbooba.co.uk 2021)
Karya Terkenal Tokoh Kesehatan Muslim II: Abu Zaid al-Balkhi
Al-Balkhi memiliki sejumlah monyet di rumahnya untuk dijadikan objek penelitian. Salah satu penelitian beliau yang menggunakan monyet adalah penemuan penggunaan senar yang terbuat dari usus hewan untuk menjahit luka (Admin mehbooba.co.uk 2021).
Tulisan beliau yang berjudul “Masalih al-Abdan wa al-Anfus (Sustenance for Bodies and Souls)” terdiri dari 361 halaman dan terletak di Perpustakaan Ayasofya, Istanbul. Tulisan ini ditulis menggunakan Bahasa Arab yang terdiri dari 268 halaman mengenai “Sustenance for Bodies” dan 73 halaman mengenai “Sustenance for Souls”. Adapun rincian isi tulisan beliau, yaitu: gangguan psikosomatik, perbedaan antara psikosis dan neurosis, pengkategorian depresi sebagai normal, reaktif. dan endogen, pemeliharaan kesehatan fisik, hubungan kesehatan dengan lingkungan, hubungan gizi cukup dengan kesehatan, pengaruh olahraga terhadap kesehatan, kebutuhan istirahat, kebersihan diri dan penggunaan terapi kognitif dalam mengobati gangguan psikologis (Admin mehbooba.co.uk 2021).
Beberapa bab di bagian ini tidak sepenuhnya masuk dalam kategori penyakit fisik atau psikologis, tetapi membahas masalah psikofisik yang terkait dengan terapi musik dan aromaterapi, yaitu, ada bab tentang manfaat musik dan parfum dalam merilekskan tubuh dan mengobati penyakit fisik. Di samping itu, terdapat bab mengenai reproduksi yang mencangkup pengaruh seks terhadap kesehatan, mimpi basah hingga metode pengobatan impotensi (Admin mehbooba.co.uk 2021).
Dalam buku “Sustenance for Bodies and Souls” terdapat prinsip keseimbangan antara tubuh, lingkungan, musim, makanan dan tidur. Dengan menggunakan istilah “al-Tibb al-Ruhani” untuk menggambarkan kesehatan spiritual dengan psikologis, dan pengobatan mental. Latar belakang “al-Tibb al-Ruhani” adalah pada masa Al-Balkhi banyak dokter yang hanya membahas mengenai penyakit fisik dengan mengabaikan penyakit psikologis atau mental pasien. Tulisan “al-Tibb al-Ruhani” ini sejalan dengan ayat Al Qur’an dan hadist Nabi, salah satunya adalah “Sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal daging, jika rusak maka rusaklah tubuh, dan jika sehat maka tubuh itu sehat. Sesungguhnya itu adalah qalb [hati]”. (Syeed 2019). Maksud dari hadits Al-Bukhari ini adalah adanya penyakit hati (seperti: munafik, kebencian, iri, dengki, sombong, egois) dapat mempengaruhi kesehatan fisik. Seperti yang telah dibuktikan dalam Biological Psychiatry penyakit hati, sakit hati dapat mempengaruhi respon otak hingga organ hati yang mana akan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Penelitian (Bădescu, S. V.,etc., 2016) menyebutkan bahwa depresi berhubungan dengan diabetes melitus.
Gambar 1: Tokoh Kesehatan Muslim II: Abu Zaid al-Balkhi
Sumber: (Syeed 2019)
Setelah Mengetahui Kisah Tokoh Kesehatan Muslim II: Abu Zaid al-Balkhi, Tertarikkah sahabat terkait statistik dan psikologi?
Abu Zaid al-Balkhi adalah seorang dokter yang memiliki perhatian terhadap kesehatan fisik dan psikis. Bukan hal yang baru dalam tes pemeriksaan kesehatan baik fisik maupun psikis dibutuhkan uji validitas dan reliabilitas untuk menjamin kualitas instrumen tes. Sehubungan dengan hal tersebut, Buku Seri 5 Penelitian Diagnostik, Validitas & Reliabilitas, karya dr. M. Sopiyudin Dahlan, M. Epid.
Daftar Pustaka
Admin mehbooba.co.uk. 2021. “Abu Zayd al-Balkhi – Author of Sustenance Of The Soul.” mehbooba. https://www.mehbooba.co.uk/abu-zayd-al-balkhi-author-of-sustenance-of-the-soul/.
Bădescu, S. V., Tătaru, C., Kobylinska, L., Georgescu, E. L., Zahiu, D. M., Zăgrean, A. M., & Zăgrean, L. 2016. “The association between Diabetes mellitus and Depression.” J Med Life 9 (2): 120–125.
Syeed, Safiyyah S. 2019. “Abu Zayd al-Balkhi.” WIKI 2. Wikipedia Republished. https://wiki2.org/en/Abu_Zayd_al-Balkhi.
W. M. Watt. 2014. “ABŪ ZAYD BALḴĪ – Encyclopaedia Iranica.” Encyclopaedia Iranica. https://iranicaonline.org/articles/abu-zayd-balki.