Ditulis oleh : Tim Redaksi MSD
Darah merupakan komponen penting dalam tubuh manusia dan hewan. Sejak SD, sistem peredaran darah sudah dijelaskan secara baik. Lalu siapakah pengemuka sistem peredaran darah yang sampai saat ini dipelajari? Beliau adalah Ibnu al-Nafis, salah satu dari tokoh kesehatan muslim hebat dunia. Sirkulasi darah yang dikemukakan oleh Ibnu al-Nafis dimulai dari bilik kanan, melalui arteri pulmonalis, kemudian mengalir ke paru-paru. Melalui vena pulmonalis, sirkulasi darah kembali ke serambi kiri menuju bilik kiri untuk diedarkan ke seluruh tubuh (Ramadhani and Idhom 2022). Lalu bagaimana kisah Ibnu al-Nafis? Simak artikel berikut!
Kehidupan Tokoh Kesehatan Muslim IV: Ibnu al-Nafis
Ibnu al-Nafis memiliki nama lengkap Alāʾ ad-Dīn Abū al-ʿAlāʾ ʿAlī ibn Abī al-Ḥaram al-Qurayshī ad-Dimashqī ibn an-Nafīs (Scarborough, 2022). Beliau lahir di Damaskus, Syiria tahun 1213 M. Beliau belajar kedokteran di Damaskus, di Rumah Sakit Nũri “al-Bimãristn al-Nũri al-Kubir” dengan Muhadhdhab al-Din ‘Abd al-Rahim ibn ‘Ali al-Dakhwãr sebagai guru al-Nafis (Iskandar, n.d.).
Awalnya, al-Nafis mempelajari sastra dan filsafat. Setelah menyelesaikan sekolahnya, beliau tertarik untuk belajar kedokteran. Al-Nafis mempelajari kedokteran di di Rumah Sakit Nũri “al-Bimãristn al-Nũri al-Kubir” selama 10 tahun. Pada 1236, al-Nafis mengikuti teman sekolahnya Usaibi’a (seorang sejarawan dan penulis biografi masa depan) dan pindah ke Kairo di mana al-Nafis pertama kali bekerja di Rumah Sakit Al-Nassri (Hamilton, 2015) dan kemudian di Rumah Sakit Al-Mansouri. Al-Nafis bahkan pada tahun 1285 menjadi kepala dokter Mansouri (Rumah Sakit Mansouri adalah salah satu yang paling maju di dunia) (Abdel-Halim, 2011).
Menjadi Kepala Rumah Sakit Mansouri merupakan posisi yang dipegangnya sampai beliau meninggal pada tahun 1288 pada usia 80 tahun. Menjelang akhir hayatnya, Ibn al-Nafis mewariskan rumah dan perpustakaannya kepada Dãr al-Shifa‘ (Rumah Pemulihan) yang baru didirikan atau dikenal dengan Rumah Sakit al-Mansri, yang didirikan pada 1284.
Tokoh Kesehatan Muslim IV: Ibnu al-Nafis dan Karya Beliau
Pada tahun 1242 M, al-Nafis menerbitkan Commentary on Anatomy di Avicenna’s Canon, berisi pemikiran revolusionernya tentang sirkulasi darah jantung-paru. Dalam penemuannya, al-Nafis bertolak belakang dengan teori sirkulasi yang dibuat oleh Galen (Hamilton, 2015). Galen merupakan bapak kedokteran Yunani-Romawi yang terhormat dari abad ke-2 M, yang telah berdiri tak tertandingi selama hampir 1000 tahun.
Seperti yang ditunjukkan oleh sarjana kedokteran (West, 2008) di Journal of Applied Physiology, Komentar al-Nafis membuat tiga revisi kunci untuk Galen. antara lain (Hamilton, 2015):
- “…tetapi tidak ada jalan di antara kedua rongga ini [ventrikel kanan dan kiri]; karena substansi jantung padat di wilayah ini dan tidak memiliki saluran yang terlihat. Pori-pori jantung di sana tertutup dan substansinya tebal (Aloud, 2016). Karena Galen menganggap adanya rongga.
- “…darah yang dimurnikan didorong maju dari kanan. ventrikel jantung selama perjalanan panjang melalui paru-paru; itu dirawat oleh paru-paru, menjadi kuning kemerahan dan dituangkan dari arteri pulmonalis ke dalam vena pulmonalis (Aloud, 2016). Maksudnya adalah darah dari seluruh tubuh yang mengandung CO₂ akan dibawa ke paru-paru dan ditukar dengan O₂, ini yang dimaksud dimurnikan..
- ada aliran darah kecil antara vena pulmonalis dan arteri (pembuluh kapiler) (Aloud, 2016).
Selain menjadi dokter Ibnu al-Nafis mengajar ilmu fikih di Sekolah al-Masrũriyya di Kairo, nama al-Nafis juga terdapat dalam Tabaqãt al-Skãfi‘yyin al-Rubrã (“Kelas Besar Cendekiawan Shãfi‘i”) dari Tãj al-Din al-Subki menunjukkan keunggulannya dalam hukum agama. Beliau menulis Kitãb al-Shãmil fi ‘l-Sinã‘a al-Tibbiyya (“Buku Komprehensif tentang Seni Pengobatan”) ketika beliau berusia tiga puluh tahun, yang terdiri dari 300 volume catatan, yang diterbitkan hanya delapan puluh (Iskandar, n.d.)
Dalam Buku al-Shamil berisi bagian yang menarik tentang teknik bedah dan menyoroti Ibn al-Nafis sebagai dokter bedah (Amr and Tbakhi 2007). Di dalamnya al-Nafis mendefinisikan tiga tahap untuk setiap operasi, yaitu:
- al-i’tã’ (presentasi untuk diagnosis, di mana seorang pasien mempercayakan seorang ahli bedah dengan tubuh dan hidupnya)
- al-‘amal (prosedur operasi),
- al-hifz (pelestarian, yaitu perawatan pasca operasi) dan memberikan deskripsi rinci tentang tugas ahli bedah, hubungan antara pasien, ahli bedah, dan perawat. Ibnu al-Nafis juga mengilustrasikan poin-poinnya dengan contoh-contoh operasi spesifik.
Berikut ringkasan tulisan al-Nafis:
- Al-Shamil fi al-Sina’a al-Tibbiya merupakan buku komprehensif seni dalam kedokteran dan pengobatan (seperti ensiklopedia kedokteran yang terdiri dari 300 volume)..
- Al-Mujaz fi al-Tibb merupakan buku ringkasan tentang pengobatan. Buku ini disebutkan dalam beberapa sumber menjadi buku pegangan bagi mahasiswa kedokteran dan dokter umum
- Sharh al-Qanun merupakan buku tentang prinsip umum dalam farmasi
- Sharh Tashrih al-Qanun merupakan buku tentang anatomi dan pengobatan
- Risalat Al A’dha’ merupakan buku tentang fisiologi
- Al-Muhadhab fi al-Kuhl al-Mujarrab merupakan buku tentang untuk spesialis mata

Gambar 1: Tokoh Kesehatan Muslim IV: Ibnu al-Nafis
Sumber: (Ratnasari, 2017)
Setelah Mengetahui Kisah Tokoh Kesehatan Muslim IV: Ibnu al-Nafis, Tertarikkah sahabat terkait Good Clinical Practice?
Ibnu al-Nafis dikenal sebagai Penemu sistem sirkulasi darah. Karya beliau yang berjudul “Al-Shamil fi al-Sina’a al-Tibbiya dan Al-Mujaz fi al-Tibb” merupakan karya hebat dalam ilmu kedokteran. Dalam ilmu kedokteran pasti dibutuhkan mengenai uji klinis. Ilmu uji klinis yang baik bisa sahabat dapatkan dengan cara mengikuti i-Workshop Good Clinical Practice (GCP). GCP merupakan menjadi salah satu persyaratan dalam kegiatan uji klinis. Tertarik? Silahkan klik i-Workshop Good Clinical Practice (GCP).
Daftar Pustaka
Abdel-Halim, Rabie. 2011. “Contributions of Ibn al-Nafis to the Progress of Medicine and Urology.” Muslim Heritage. https://muslimheritage.com/contributions-of-ibn-al-nafis/.
Aloud, Abdurahim. 2016. “View of Ibn al-Nafis and the discovery of the pulmonary circulation.” The Southwest Respiratory and Critical Care Chronicles. https://pulmonarychronicles.com/index.php/pulmonarychronicles/article/view/377/823.
Amr, Samir S., and Abdelghani Tbakhi. 2007. “Ibn Al-Nafis: Discoverer of the Pulmonary Circulation.” NCBI. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6077055/.
Hamilton, Michael. 2015. “Aspetar Sports Medicine Journal – Ibn Al-Nafis.” Aspetar. https://www.aspetar.com/journal/viewarticle.aspx?id=241#.Ymhx6NpBy3B.
Iskandar, Albert Z. n.d. “Ibn Al-Nafīs,.” Encyclopedia.com. Accessed April 27, 2022. https://www.encyclopedia.com/science/dictionaries-thesauruses-pictures-and-press-releases/ibn-al-nafis.
Ramadhani, Yulaika, and Addi M. Idhom. 2022. “Biografi Ibn Al Nafis Bapak Fisiologi, Penemu Sirkulasi Darah Minor.” Tirto.ID. https://tirto.id/biografi-ibn-al-nafis-bapak-fisiologi-penemu-sirkulasi-darah-minor-gq2e.
Ratnasari, Yuliana. 2017. “Teori Peredaran Darah Ibn al-Nafis yang Terlupakan Sejarah.” Tirto.ID. https://tirto.id/teori-peredaran-darah-ibn-al-nafis-yang-terlupakan-sejarah-cqEd.
Scarborough, Harold. 2022. “Ibn an-Nafīs | Muslim physician | Britannica.” Encyclopedia Britannica. https://www.britannica.com/biography/Ibn-an-Nafis.
West, John B. 2008. “Ibn al-Nafis, the pulmonary circulation, and the Islamic Golden Age.” NCBI. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2612469/.