by Agi Nurhayati| Content Writer Blog sopiyudin.com
Analisis univariat, bivariat, dan multivariat adalah bagian penting dalam penelitian, terlebih penelitian di bidang kedokteran dan kesehatan. Analisis univariat, bivariat, dan multivariat memakan waktu yang panjang bila tidak dipahami dengan baik oleh peneliti. Tidak jarang ditemukan kesalahan dalam pemilihan analisis penelitian, apakah hanya analisis univariat saja, atau lanjut ke analisis bivariat, atau bahkan sampai tahap multivariat.
Analisis univariat, bivariat, dan multivariat ada hubungannya dengan Metode Multiaksial Statistik Diagnosis (Metode MSD) karya M. Sopiyudin Dahlan. Dalam Metode MSD, analisis univariat termasuk dalam aksis deskriptif. Selanjutnya, bivariat masuk aksis korelatif dan komparatif. Akhirnya, multivariat masuk ke dalam aksis multivariat.
Analisis univariat hanya terdiri dari satu variabel. Analisis univariat adalah analisis yang paling sederhana karena hanya ditujukan mengetahui distribusi data dari variabel yang diteliti. Dalam Metode MSD, terdapat delapan diagnosis yang masuk univariat.
Bila relevan, analisis dilanjutkan ke analisis bivariat. Analisis bivariat menganalisis hubungan antara dua variabel. Analisis ini memiliki banyak bentuk uji yang dapat digunakan tergantung diagnosis penelitiannya. Dalam Metode MSD, jumlah diagnosis bivariat aksis korelatif ada enam dan aksis komparatif delapan belas.
Selanjutnya, beberapa penelitian memerlukan analisis multivariat. Analisis multivariat adalah analisis yang terdiri dari lebih dari dua variabel. Pada Metode MSD, kerangka konsep analisa multivariat terdiri dari prediktif (lima diagnosis) dan etiologik (lima diagnosis).
Mari simak video berikut untuk lebih memahami analisis univariat, bivariat, dan multivariat.
Subscribe Channel YouTube agar Sahabat mendapat informasi terbaru dari Dokter M. Sopiyudin Dahlan (MSD).