USUS : KEAJAIBAN TUBUH MANUSIA

Ditulis oleh : Tim Redaksi MSD

Ilustrasi Otak dan Usus. FOTO/iStockphoto
Sumber : www.tirto.id

Tahukah Anda bahwa usus adalah salah satu organ paling menakjubkan di tubuh manusia? Meski seringkali diabaikan, usus memainkan peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan dan keseimbangan tubuh. Dari mencerna makanan hingga mendukung sistem kekebalan tubuh, usus adalah pusat kehidupan kita yang jarang disadari. Sistem saraf enterik yang mengatur usus kita sering disebut sebagai “otak kedua” tubuh.

Meskipun tidak dapat menulis lagu atau memecahkan persamaan matematika, jaringan ekstensif ini menggunakan bahan kimia dan sel yang sama seperti otak untuk membantu kita mencerna dan memberi tahu otak ketika ada sesuatu yang salah. Usus dan otak selalu berkomunikasi. Terdapat interaksi yang sangat besar antara kedua pusat saraf besar ini. Interaksi ini memengaruhi cara kita merasakan dan memahami gejala gastrointestinal (GI) dan memengaruhi kualitas hidup kita.


Para peneliti mengungkapkan lebih banyak tentang cara kerja otak dan sistem saraf – dan menerjemahkan wawasan tersebut ke dalam pengobatan baru. Biasanya, saat kita melihat sesuatu yang lezat, otak memberi sinyal ke usus untuk bersiap menerima makanan. Saat kita merasa cemas atau stres, kita mungkin mengalaminya sebagai nyeri perut, diare, mual, atau “rasa ingin terbang”. Pesan juga mengalir dari usus ke otak. Ini membantu menjelaskan mengapa, saat kita makan sesuatu yang membuat kita sakit, kita secara naluriah menghindari makanan itu dan bahkan tempat kita menemukannya. Aktivitas sehari-hari ini dapat menjadi kacau jika saraf usus rusak atau tidak berfungsi dengan baik. 

Dalam buku “Usus yang Menakjubkan”, Giulia Enders tertarik meneliti bagaimana proses buang air besar terjadi. Dia mulai mencari tahu berbagai pengetahuan baru tentang usus. Dalam kesempatan lain, dia juga pernah duduk bersebelahan dengan seorang lelaki yang memiliki bau mulut yang sangat tidak sedap, tepat sehari sebelum lelaki itu ditemukan meninggal dunia akibat bunuh diri. Kejadian itu membuatnya bertanya-tanya. Mungkinkah bau menyengat tersebut disebabkan kondisi ususnya yang tidak beres? Dan, apakah hal tersebut juga memengaruhi suasana hatinya?

Berbagai situasi membuatnya makin tertarik mendalami berbagai hal yang berkaitan dengan usus. Sayangnya, hanya sedikit jurnal ilmiah yang membahas kesehatan usus. Tidak banyak orang yang tertarik dengan usus. Enders mengungkapkan bahwa di Jerman, membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan pencernaan adalah hal yang tabu. 

Dalam bukunya, Enders menjelaskan struktur dan fungsi pencernaan, mulai dari mulut hingga anus, juga tentang proses metabolisme, sistem saraf usus, dan hubungan antara otak dan usus dengan bahasa yang sangat sederhana dan penuh humor. Dilengkapi banyak ilustrasi dan cerita yang seru, Enders berhasil membuat ilmu pengetahuan yang kompleks menjadi lebih mudah dipahami dan menarik untuk dibaca oleh semua kalangan.

“Dunia kita sekarang menjadi sangat kompleks dan digital. Dan kita mendapatkan berbagai saran untuk makan ini dan itu, diet ini dan itu, jangan lakukan diet itu, dan lain sebagainya. Namun, aku pikir, akan jauh lebih sederhana dan jelas jika kita mengerti organ yang benar-benar mencerna makanan kita dan memutuskan sendiri apa yang baik untuk kita konsumsi.” kata Enders.

Salah satu bagian paling menarik dari buku ini adalah pembahasan tentang mikrobioma usus, yaitu triliunan mikroorganisme yang hidup di dalam usus kita. Enders menjelaskan bagaimana sesungguhnya mikrobioma ini memainkan peran penting dalam kesehatan kita, mulai dari sistem kekebalan tubuh, berat badan, hingga kesehatan mental.

“Tentu, ada banyak alasan untuk merasa sedih dan tidak bahagia. Dan itu tidak sesederhana hanya usus yang melakukan ini. Tapi usus memang memiliki peran di dalamnya. Menurutku ini menarik karena ternyata kita benar-benar bisa mengubah cuaca dan nutrisi di usus kita. Dan tubuh kita bisa mengalami stres dalam jangka waktu yang lama jika kondisi pencernaan semakin buruk,” jelasnya.

Buku ini bukan hanya berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan usus hingga mendorong banyak orang mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat, tetapi juga mendorong penelitian lebih lanjut tentang mikrobioma usus dan perannya dalam kesehatan. Lalu apa saja fakta tentang usus yang perlu kita ketahui :

1. Struktur dan Fungsi Usus

Usus manusia terbagi menjadi dua bagian utama: usus halus dan usus besar.

  • Usus Halus:
    Berfungsi untuk mencerna dan menyerap nutrisi dari makanan. Panjangnya mencapai 6 meter dan dilapisi oleh vili kecil yang meningkatkan luas permukaan untuk penyerapan maksimal.
  • Usus Besar:
    Bertanggung jawab untuk menyerap air dan membentuk tinja. Bagian ini juga menjadi rumah bagi triliunan mikroorganisme yang dikenal sebagai mikrobiota usus.

2. Mikrobiota Usus: Ekosistem dalam Tubuh

 

Mikrobiota usus adalah komunitas mikroorganisme yang hidup di saluran pencernaan. Mikroba ini bukan hanya sekadar penghuni pasif; mereka memiliki peran penting dalam:

  • Pencernaan: Membantu memecah serat dan makanan yang tidak dapat dicerna oleh enzim tubuh.
  • Produksi Vitamin: Seperti vitamin K dan beberapa vitamin B.
  • Kesehatan Kekebalan Tubuh: Membantu melawan infeksi dengan menjaga keseimbangan bakteri baik dan jahat.

3. Usus dan Kesehatan Mental

Pernahkah Anda mendengar istilah “gut feeling”? Ternyata, usus memiliki hubungan langsung dengan otak melalui apa yang disebut “gut-brain axis”. Usus memproduksi sekitar 90% serotonin tubuh, hormon yang memengaruhi suasana hati. Oleh karena itu, menjaga kesehatan usus juga berarti menjaga kesehatan mental.

4. Usus dan Penyakit Modern

Ketidakseimbangan mikrobiota usus atau gangguan pada usus dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti:

  • Sindrom Iritasi Usus (Irritable Bowel Syndrome/IBS)
  • Penyakit Radang Usus (Inflammatory Bowel Disease/IBD)
  • Obesitas
  • Diabetes Tipe 2

Menjaga kesehatan usus tidak hanya penting untuk pencernaan, tetapi juga untuk kesehatan secara keseluruhan. Sebagai organ yang bekerja tanpa henti, usus pantas mendapatkan perhatian lebih dari kita.

Usus adalah keajaiban tubuh kita yang penuh misteri dan potensi. Dengan perawatan yang tepat, usus tidak hanya akan mendukung pencernaan tetapi juga memberikan pengaruh positif pada kesehatan fisik dan mental. Jadi, mulailah memberi perhatian pada usus Anda, karena di sanalah salah satu kunci kesehatan tubuh yang sebenarnya.

Usus Anak dan Masa Depan Kesehatan Tubuhnya

Memberikan makanan yang baik untuk kesehatan usus anak sangat penting untuk mendukung pencernaan, kekebalan tubuh, dan bahkan perkembangan kognitif mereka. Berikut adalah beberapa jenis makanan yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan usus anak:

1. Makanan kaya serat
Serat membantu memperlancar pencernaan dan memberi nutrisi bagi bakteri baik di usus.

  • Buah-buahan: Apel (dengan kulit), pir, pisang matang, dan beri.
  • Sayuran: Wortel, brokoli, bayam, dan labu.
  • Biji-bijian utuh: Oatmeal, roti gandum utuh, dan quinoa.

2. Probiotik: Bakteri baik untuk usus

Probiotik adalah mikroorganisme yang membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus.

  • Yogurt: Pilih yogurt tanpa tambahan gula yang mengandung kultur hidup dan aktif.
  • Kefir: Alternatif yogurt yang kaya probiotik.
  • Makanan fermentasi: Seperti kimchi atau acar, jika anak suka.

3. Prebiotik: Makanan untuk bakteri baik

Prebiotik adalah serat yang menjadi makanan bagi probiotik.

  • Pisang matang
  • Asparagus dan bawang putih
  • Bawang bombai dan daun bawang

4. Lemak sehat

Lemak sehat mendukung penyerapan nutrisi dan fungsi usus.

  • Alpukat
  • Minyak zaitun
  • Ikan berlemak: Seperti salmon dan sarden, kaya akan omega-3 yang mendukung kesehatan usus dan otak.

5. Minum cukup air putih dan konsumsi makanan kaya air

Hidrasi yang baik membantu usus bekerja optimal.

  • Buah-buahan berair: Seperti semangka, jeruk, dan stroberi.
  • Sup kaldu: Memberi cairan tambahan sekaligus nutrisi.

6. Hindari makanan tidak sehat untuk usus anak

Sebisa mungkin, hindari makanan berikut karena dapat merusak keseimbangan mikrobiota usus:

  • Makanan olahan tinggi gula atau garam.
  • Minuman bersoda.
  • Makanan cepat saji.

Tips untuk membiasakan pola makan sehat :

  • Kenalkan secara bertahap
    Jika anak tidak terbiasa, tambahkan makanan sehat ini secara perlahan agar usus beradaptasi.
  • Variasi Menu
    Buatlah menu yang menarik dan bervariasi agar anak tidak bosan.
  • Libatkan Anak
    Ajak anak memilih atau menyiapkan makanan untuk meningkatkan minat mereka.

Dengan memberikan makanan yang baik untuk usus, Anda tidak hanya mendukung kesehatan pencernaan anak, tetapi juga membantu mereka tumbuh sehat secara keseluruhan. 

7. Berolahraga
Anak-anak harus dilatih olahraga sejak dini. Bakteri baik yang ada pada usus manusia Anda perlu melakukan aktivitas fisik dan bergerak secara rutin. Sebuah penelitian yang dilakukan di Irlandia melibatkan sebanyak 40 pemain olahraga rugby menjelaskan perihal faktor ini.

Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa bakteri baik yang ada pada pemain olahraga itu lebih banyak jenisnya dibandingkan dengan jenis bakteri baik pada orang yang tidak melakukan olahraga secara rutin.

Dan fakta menarik bahwa terjadi peningkatan jumlah Lactobacillus, Bifidobacterium, dan B. coccoides pada orang yang sering melakukan olahraga rutin.

Memahami Gut-Brain Axis

Memahami cara kerja usus, perlu mengenal istilah Gur-Brain Axis (Sumbu usus-otak). Usus dan otak saling terhubung melalui sistem saraf, endokrin, dan kekebalan tubuh. Hubungan ini disebut sumbu otak-usus (gut-brain axis). 

Hubungan otak-usus yang kompleks ini memengaruhi kesehatan mental dan pencernaan. Kesehatan usus yang baik dapat meningkatkan suasana hati, kognisi, dan perilaku. 

Bagaimana hubungan otak-usus bekerja?

  • Saraf vagus adalah koneksi utama antara usus dan otak. 
  • Hormon dan neurotransmitter juga mengirimkan pesan secara kimiawi di sepanjang sumbu otak-usus. 
  • Usus memiliki sistem saraf dengan lebih banyak neurotransmiter daripada otak. 
  • Mikrobioma usus juga berperan dalam hubungan otak-usus. 

Gangguan hubungan otak-usus dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan nyeri perut.

Sumbu otak-usus berperan penting dalam menjaga homeostasis. Banyak faktor intrinsik dan ekstrinsik memengaruhi pensinyalan sepanjang sumbu ini, memodulasi fungsi sistem saraf enterik dan pusat. Baru-baru ini peran mikrobioma sebagai faktor penting dalam memodulasi pensinyalan otak-usus telah muncul dan konsep sumbu mikrobiota-usus-otak telah ditetapkan. Sumbu ini dalam memodulasi fungsi sistem saraf enterik dan pusat dan bagaimana hal ini dapat memengaruhi gangguan seperti sindrom iritasi usus besar dan gangguan suasana hati. Konstruksi biologis yang tumpang tindih yang mendukung gangguan ini dengan penekanan khusus pada neurotransmitter serotonin, yang memainkan peran penting dalam saluran pencernaan dan otak. Secara keseluruhan, jelas bahwa meskipun penelitian pada hewan telah menunjukkan banyak harapan, lebih banyak kemajuan diperlukan sebelum temuan ini dapat diterjemahkan untuk manfaat diagnostik dan terapeutik pada populasi pasien.

Gut-microbiota-brain axis berperan penting dalam patogenesis kerusakan sel epitel usus pada IBD. Sumbu komunikasi dua arah ini melibatkan sistem saraf pusat (SSP) otak dan mikrobiota usus yang berperan krusial dalam menjaga stabilitas fungsi tubuh, mengatur inflamasi, dan memodulasi interaksi antara sistem pencernaan, metabolisme, serta pusat emosional dan kognitif otak. Disbiosis merupakan ketidakseimbangan komposisi dan fungsi mikrobiota usus yang dapat menjadi pemicu utama terjadinya IBD. Disbiosis dapat memengaruhi aktivitas saraf pusat melalui produksi neurotransmitter seperti serotonin dan peptida yang memengaruhi perilaku seseorang. Disbiosis juga berkontribusi pada gangguan psikologis seperti stres dan depresi, yang dapat memperburuk gejala IBD.

Sejauh ini hasil penelitian mendukung keberadaan gut-brain axis, bahwa mikrobiota dalam saluran cerna dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku pada anak. Konsekuensi jangka panjang dari gangguan dalam komposisi mikrobiota saluran cerna pada awal kehidupan mempengaruhi kondisi kesehatan di masa dewasa.

Masih terbuka penelitian kesehatan di bidang gut-brain axis. Bagi Sahabat yang tertarik melakukan penelitian bisa membaca buku Metode MSD Pintu Gerbang Memahami Epidemiologi, Biostatistik, dan Metode Penelitian by M Sopiyudin Dahlan MSD  sebagai acuan dalam metode penelitian.

 

Referensi : 

  • Enders, Giulia, Penerjemah Syifa Fauziah, (2024), Usus Yang Menakjubkan, Bandung : Penerbit Bentang Pustaka
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/34669431/
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33493503/
  • https://fk.ulm.ac.id/ojs/index.php/lummens/article/download/190/164/713
  • https://sub-biomed.org/index.php/sbj/article/view/21
  • https://www.nature.com/articles/s41392-022-01117-5
  • https://hms.harvard.edu/news-events/publications-archive/brain/gut-brain
  • https://hellosehat.com/pencernaan/cara-menjaga-bakteri-usus/